Zero Stunting : Yayasan Balita Sehat Ajak Kader Posyandu Buat Kreasi Menu Sehat Cegah Stunting (NEWS Article from National Media)

TRIBUNJATENG.COM — Yayasan Balita Sehat Indonesia menggandeng Puskesmas Ngesrep berupaya untuk mencegah zero stunting atau gagal tumbuh pada balita yang mengakibatkan mengalami tumbuh kerdil di wilayah Semarang dengan terobosan melibatkan para kader Posyandu se-wilayah kerja Puskemas Ngesrep untuk membuat kreasi menu sehat pemberian makanan tambahan (PMT) yang tinggi nilai gizi dengan harga terjangkau.

“Tujuan di selenggarakan acara ini adalah untuk memberikan kontribusi bagi ibu dan balita yaitu mengkampanyekan zero stunting akibat kekurangan gizi dari masa kehamilan sampai balita umur dua tahun.

Acara ini diikuti oleh 27 Posyandu se Wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang”, ujar Staf divisi kesehatan yayasan balita sehat, Nur Akmalia kepada Tribun Jateng, Kamis (15/11).

Kementerian Kesehatan baru saja meluncurkan hasil Riskedas 2018 yang menunjukkan prevalensi angka stunting di Indonesia mengalami penurunan

Yaitu dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% artinya bahwa kesehatan telah mengalami kemajuan terutama untuk stunting.

Namun apakah hasil ini benar – benar menggembirakan ? Ternyata tidak.

Meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah standar yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu dibawah 20%.

Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus, begitu pula dengan Kota Semarang yang memiliki prevalensi stunting sebanyak 16,89%. tambahnya.

“Sebagai unit pelaksana teknis kesehatan, Puskesmas juga memberikan konsentrasi terhadap problem stunting ini.

Saat ini data yang tercatat di Puskesmas terdapat 16 balita stunting dari total 2554 balita yang ditimbang pada bulan Oktober 2018. Stunting bisa menganggu pertumbuhan anak, baik fisik maupun kognitif, yang disebabkan karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama, yakni sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kehidupan).

Dampak lainnya berpengaruh pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan,” jelas dr Ahnaf, Kepala Puskesmas Ngesrep.

Selain itu, Yayasan Balita Sehat Indonesia selaku LSM yang memiliki komitmen tinggi dalam kesehatan ibu dan anak ingin berkontribusi mengurangi angka stunting di wilayah kerja, Kota Semarang.

Keterlibatan semua elemen sangat dibutuhkan, tambah Helga Dyah, Manajer Program Yayasan Balita Sehat Indonesia.

“Kami ingin melibatkan kader Posyandu untuk berkreasi membuat menu sehat PMT bagi anak – anak melalui lomba antar Posyandu. Karena selama pemantauan kami, menu PMT yang diberikan oleh Posyandu masih belum bervariasi

Tentu saja menu ini sangat kaya akan zat gizi terutama protein yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menggunakan bahan makanan yang mudah didapat dengan harga yang terjangkau.”ujarnya.

Salah satu peserta lomba kreasi menu sehat pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita, Sulastri dari Posyandu Rambutan, kelurahan Sumur Boto sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Di sini kita bisa berinovasi membuat makanan khususnya untuk balita, bisa membuat makanan tambahan yang bernilai gizi seperti puding jagung, fla susu tidak hanya bubur kacang hijau melulu yang di hidangkan pada anak”, tambahnya.

Lomba Kreasi Menu Sehat PMT ini diikuti oleh 135 Kader Posyandu di 27 Posyandu se-wilayah kerja Puskesmas Ngesrep.

Juri dari lomba ini yaitu Dosen Departemen Ilmu Gizi UNDIP, Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si, Chef Hotel @HOM Semarang Adi Prihantio, dan perwakilan Dinas Kesehatan Kota Semarang, Siti Endah Wahyuningsih, SKM.

Sebelumnya akan ada talkshow seputar stunting yang akan dibawakan oleh Dosen Departemen Ilmu Gizi UNDIP yaitu A. Fahmy Arif Tsani dengan tujuan memberikan insight baru bagi para kader terkait stunting.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional 2018. Melalui event ini, Yayasan Balita Sehat Indonesia mengajak kader Posyandu sebagai garda depan penyuluh kesehatan masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi mencukupkan gizi bagi anak – anak untuk cegah stunting.

Dalam even ini, YBS Indonesia akan membukukan resep variasi menu sehat PMT dari para kader yang nantinya akan didistribusikan ke wilayah kerja Yayasan Balita Sehat Indonesia dan posyandu-posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep sebagai acuan dalam pemberian makanan tambahan untuk anak,” ujar Aris Gunawan, Ahli Gizi YBS selaku ketua Panitia.

————————————-

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Zero Stunting : Yayasan Balita Sehat Ajak Kader Posyandu Buat Kreasi Menu Sehat Cegah Stunting, http://jateng.tribunnews.com/2018/11/16/zero-stunting-yayasan-balita-sehat-ajak-kader-posyandu-buat-kreasi-menu-sehat-cegah-stunting?page=3.

Penulis: Hermawan Handaka      

Editor: Catur waskito Edy